Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur
karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, daging dan beras ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).
keberadaan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik juga dapat dilakukan dengan percobaan sederhana
seperti:
bahan +CuO (oksidator)➡ CO2(g) + H2O(l)
uji adanya CO2:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) + H2O
air kapur
Uji adanya H2O:
H2O + kertas kobalt biru kertas➡ kobalt merah muda
keberadaan atom oksigen tidak ditunjukkan secara khusus tetapi dilakukan dengan cara mencari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon + hidrogen + unsur lain
Kekhasan Atom Karbon
atom karbon dapat membentuk 4 buah ikatan kovalen baik dengan sesama atom karbon atau atom non-logam lainnya.
Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain dalam suatu rantai dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
- Atom C primer, yaitu atom C yang berikatan dengan suatu atom C yang lain dalam satu rantai.
- Atom C sekunder, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 2 atom C yang lain dalam suatu rantai.
- Atom C tersier, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan tiga atom C yang lain dalam suatu rantai
- Atom C kuarterner yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 4 atom C yang lain dalam suatu rantai.
Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun hanya dari atom karbon (C) dan hidrogen (H)
berdasarkan bentuk rantai karbonnya senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
1. Senyawa hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang atom atom karbonnya terikat dengan membentuk rantai terbuka, baik lurus atau bercabang hidrokarbon ini terbagi dua:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang hanya mempunyai ikatan tunggal
b. Hidrokarbon tak jenuh yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan tak jenuh, yaitu ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
2. Hidrokarbon siklik yaitu senyawa hidrokarbon yang atom-atom karbonnya terikat dengan membentuk rantai tertutup. Hidrokarbon ini terbagi menjadi dua:
a. Hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai sifat aromatik seperti benzena.
b. Hidrokarbon alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon yang tidak bersifat aromatis atom-atomnya dapat berikatan tunggal atau rangkap aromatis atom-atomnya dapat berikatan tunggal atau rangkap.
Alkana
alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan rumus CnH2n + 2 dengan n = 1,2,3....
Contoh beberapa senyawa alkana
Senyawa Alkana |
Senyawa-senyawa tersebut berbeda satu gugus metilen (-CH2-) antara satu dengan lainnya, dan disebut deret homolog
Bila alkana kekurangan satu atom hidrogen, maka sisa alkana disebut gugus alkil
(R). Rumus umum alkil adalah CnH2n + 1
Tata Nama Alkana
a. Alkana tidak bercabang diberi awalan nama: normal (n).
b. Alkana bercabang
1. Tentukan rantai karbon utama, yaitu rantai karbon yang paling panjang rantai karbon utama diberi nama alkana (sesuai jumlah atom C)
2. Tentukan cabang yaitu gugus-gugus yang tidak terletak pada rantai utama cabang diberi nama alkil
3. Rantai utama diberi nomor dimulai dari ujung terdekat dengan cabang
4. Jika ada beberapa cabang yang sama maka nama cabang diawali dengan di 233 Petra 4 penta lima dan seterusnya
5ika ada beberapa jenis cabang maka nama cabang dituliskan sesuai urutan alfabet huruf awal nama cabang
6 Jika ada beberapa pantai terpanjang maka rantai karbon yang dipilih sebagai rantai utama adalah rantai yang mengikat cabang terbanyak
7. Nama alkana dituliskan sebagai berikut:
letak cabang + nama cabang + nama rantai utama
Catatan:
untuk memisahkan:
▪Angka dengan angka digunakan koma(,)
▪Angka dengan huruf digunakan strip(-)
Tata nama Hidrokarbon Selain Alkana
sama seperti tata nama alkana dengan sedikit perbedaan:
1 rantai utama harus melalui ikatan rangkap atau gugus fungsi.
2 rantai utama harus diberi nomor dari ujubg terdekat dengan gugus fungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar